PTK atau Penelitian Tindakan Kelas salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di dalam kelas. Memang mengajar di dalam suatu kelas adalah suatu yang unik dan tidak semua kelas karakternya sama.
Ini merupakan tantangan tersendiri bagi seorang guru pengajar, sebab dengan karakter kelas yang berbeda-beda otomatis masalah yang timbul di dalam kelas tersebut berbeda pula. Terkadang kita sebagai pengajar mengalami satu titik jenuh, karena banyak masalah yang timbul di dalam kelas tersebut. sehingga produktifitas serta kualitas mengajar kita kadang turun. Jika kondisi tersebut diteruskan akan berakibat fatal, terutama pada anak didik kita.
Untuk itu PTK diharapkan dapat menemukan sebuah solusi yang tepat guna mengatasi masalah tersebut. Adapun langkahnya adalah mendeteksi dulu masalah-masalah yang muncul di kelas tersebut, ibarat orang sakit seorang dokter harus mendiagnosa sakit apa yang diderita si pasien agar obat yang diberikan benar-benar manjur. Dan jika obat pertama belum bisa mengatasi, maka resep berikutnya bisa di berikan dengan dosis yang berbeda dengan dosis yang pertama. Kemudia di evaluasi lagi, apakan ada perubahan yang signifikan atau belum.
Jika langkah tersebut di atas sudah mendapatkan hasil maka treatment yang kita berikan sudah tepat. Namun jika masih saja belum mendapatkan hasil maka langkah terakhir adalah mendiaknosa sekali lagi akar masalahnya dan riwayat pengobatannya kemudian memberikan resep yang berbeda dari sebelumnya.
Memang agak rumit dan memakan waktu, namun jika ini berhasil di laksanakan insya' Allah akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Contoh kecil misalnya,:
Pada saat saya mengajarkan matapelajaran TIK dengan materi membuat presentasi, saya merasa ada satu masalah yang kurang dalam metode mengajar saya. Terlihat siswa cepat jenuh, karena banyak perintah-perintah aplikasi untuk membuat presentasi yang harus dihapalkan. Belum lagi latihan soal yang ada dalam buku sebatas tentang materi pelajaran di sekolah, dan ujung-ujungnya mereka nggak respon dengan apa yang saya sampaikan. Lebih parah lagi saya menjelaskan materi mereka maen GAME... busyyet ... kalo nggak sabar bisa-bisa naik darah.
Lalu saya coba menganalisa apa yang menyebabkan mereka jenuh. apakah menghapalkan perintah aplikasi tersebut atau tugas latihannya yang kurang variatif.
Pertemuan berikutnya saya coba resep baru dengan mengganti jenis tugas yang saya berikan. Materinya soal informasi yang sedang aktual di kalangan anak muda, misalnya lingkungan hidup, musik, sepak bola, otomotif dan kuliner. Setelah saya jelaskan sedikit tujuan membuat presentasi dengan materi-materi tersebut, akhirnya mereka sangat antusias. Tak lupa sebelumnya juga saya buatkan sebuah contoh presentasi yang sederhana tapi menarik sehingga esensial dalam pembelajaran TIK nya tetap jalan.
Setelah dievaluasi hasilnya rata-rata lumayan bagus, dan kreatif. Ternyata ada peningkatan motivasi yang cukup lumayan. Dan ketika saya berikan tugas rumah untuk membuat materi presentasi, mereka semua mengerjakan dengan sungguh-sungguh (hanya 1 atau 2 orang saja yang tidak mengerjakan). Yang lebih membanggakan lagi di luar kelas mereka masih membicarakan pelajaran tersebut.
Ini merupakan tantangan tersendiri bagi seorang guru pengajar, sebab dengan karakter kelas yang berbeda-beda otomatis masalah yang timbul di dalam kelas tersebut berbeda pula. Terkadang kita sebagai pengajar mengalami satu titik jenuh, karena banyak masalah yang timbul di dalam kelas tersebut. sehingga produktifitas serta kualitas mengajar kita kadang turun. Jika kondisi tersebut diteruskan akan berakibat fatal, terutama pada anak didik kita.
Untuk itu PTK diharapkan dapat menemukan sebuah solusi yang tepat guna mengatasi masalah tersebut. Adapun langkahnya adalah mendeteksi dulu masalah-masalah yang muncul di kelas tersebut, ibarat orang sakit seorang dokter harus mendiagnosa sakit apa yang diderita si pasien agar obat yang diberikan benar-benar manjur. Dan jika obat pertama belum bisa mengatasi, maka resep berikutnya bisa di berikan dengan dosis yang berbeda dengan dosis yang pertama. Kemudia di evaluasi lagi, apakan ada perubahan yang signifikan atau belum.
Jika langkah tersebut di atas sudah mendapatkan hasil maka treatment yang kita berikan sudah tepat. Namun jika masih saja belum mendapatkan hasil maka langkah terakhir adalah mendiaknosa sekali lagi akar masalahnya dan riwayat pengobatannya kemudian memberikan resep yang berbeda dari sebelumnya.
Memang agak rumit dan memakan waktu, namun jika ini berhasil di laksanakan insya' Allah akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Contoh kecil misalnya,:
Pada saat saya mengajarkan matapelajaran TIK dengan materi membuat presentasi, saya merasa ada satu masalah yang kurang dalam metode mengajar saya. Terlihat siswa cepat jenuh, karena banyak perintah-perintah aplikasi untuk membuat presentasi yang harus dihapalkan. Belum lagi latihan soal yang ada dalam buku sebatas tentang materi pelajaran di sekolah, dan ujung-ujungnya mereka nggak respon dengan apa yang saya sampaikan. Lebih parah lagi saya menjelaskan materi mereka maen GAME... busyyet ... kalo nggak sabar bisa-bisa naik darah.
Lalu saya coba menganalisa apa yang menyebabkan mereka jenuh. apakah menghapalkan perintah aplikasi tersebut atau tugas latihannya yang kurang variatif.
Pertemuan berikutnya saya coba resep baru dengan mengganti jenis tugas yang saya berikan. Materinya soal informasi yang sedang aktual di kalangan anak muda, misalnya lingkungan hidup, musik, sepak bola, otomotif dan kuliner. Setelah saya jelaskan sedikit tujuan membuat presentasi dengan materi-materi tersebut, akhirnya mereka sangat antusias. Tak lupa sebelumnya juga saya buatkan sebuah contoh presentasi yang sederhana tapi menarik sehingga esensial dalam pembelajaran TIK nya tetap jalan.
Setelah dievaluasi hasilnya rata-rata lumayan bagus, dan kreatif. Ternyata ada peningkatan motivasi yang cukup lumayan. Dan ketika saya berikan tugas rumah untuk membuat materi presentasi, mereka semua mengerjakan dengan sungguh-sungguh (hanya 1 atau 2 orang saja yang tidak mengerjakan). Yang lebih membanggakan lagi di luar kelas mereka masih membicarakan pelajaran tersebut.
1 komentar:
nuwon sewu mas numpang lewat, wah foto yang di atas(cak anas)
kok agak mirip ya sama yang di bawah(perlu perlindungan)
Posting Komentar